Selamat Datang

Sabtu, 1 Mei 2010

BEKERJA DALAM ISLAM

Segala puji bagi Allah SWT karena nikmat-Nya kita dapat bermunajat di majlis yang Insya Allah penuh dengan ridha dan kebarakahan. Nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat sehat, nikmat ukhuwah islamiyah dan nikmat-nikmat lain yang kita tidak akan pernah mampu menghitungnya telah dicurahkan oleh Allah di pagi hari ini.



Pada kesempatan ini saya berpesan terutama kepada diri saya sendiri dan antum semua untuk selalu memperbaharui kualiti iman kita dan memohon kepada Allah SWT agar selalu diberi istiqamah dan kesabaran dengan agama ini, jalan dakwah ini. Hanya dengan keikhlasan dan rahmat Allah lah jalan yang penuh dengan ujian ini dapat kita lalui.


Islam mensyariatkan agar umatnya selalu bekerja di setiap waktu, bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia dan rezeki yang telah disiapkan-Nya. Allah berfirman dalam dalam surat Al Mulk : 15


" Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada mahluknya untuk mencari rezeki. Sesungguhnya Allah telah memudahkan bumi ini bagi manusia untuk mencari sumber-sumber kehidupan. Sungguh amat besar kesalahan seseorang jika mempersepsikan rezeki dengan hanya bertawakal tanpa ada usaha untuk mendapatkannya dengan menunggu-nunggu datangnya keajaiban dari langit. Pasrah pada Allah tidak berarti meninggalkan amal berupa bekerja. Seperti yang pernah rasul katakan : Semaikanlah benih, kemudian mohonkanlah buah dari Rabbmu."


Allah memang telah berjanji akan memberikan rizki kepada semua makhluk-Nya. Akan tetapi janji ini tidak dengan "cek kosong", seseorang akan mendapatkan rezeki kalau ia mahu berusaha, berjalan dan bertebaran di penjuru-penjuru bumi. Karena Allah menciptakan bumi dan seisinya untuk kemakmuran manusia. Siapa yang mahu berusaha dan bekerja ialah yang akan mendapat rezeki dan rahmat dari Allah.


Didalam ayat lain Allah berfirman :

" Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung."
(QS. Al-Jum'ah : 10)

Jadi niatkanlah bekerja itu hanya untuk mencari ridha Allah semata, dengan selalu mengingat-ingat Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Subhanallah, Allah pemilik kekayaan yang ada di bumi dan langit ini mintalah maka Allah akan mengabulkan permintaanmu. Bekerjalah sesungguhnya Allah, rasul dan umat muslim melihat hasil .pekerjaanmu.



Rasulullah bersabda : " Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual-beli itu baik." (HR. Ahmad, Baihaqi dll)

Kita telah mengatahui bagaimana kekasih-kekasih Allah rasul, nabi, sahabat para ulama. Bekerja keras dengan tangannya sendiri. Kita melihat Rasul menggembala kambing, nabi daud bekerja sebagai pandai besi, sahabat Abdurrahman Bin Auf berdagang di pasar. Dan tidak sedikit ulama-ulama besar kita menjadi buruh di pasar.


Apakah kita tidak malu jika dibandingkan dengan mereka yang jauh-jauh lebih mulia lebih luas ilmunya jika kita tidak memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk bekerja. Apakah kita tidak malu kepada burung-burung yang berterbangan di waktu pagi untuk mencari makanan. Dan pulang pada petang harinya dengan perut kenyang. Seperti rasul sampaikan :


" Burung berangkat pagi hari dengan perut kosong dan kembali sore hari dengan perut penuh makanan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Islam mensyariahkan kita untuk Menjaga Amanah, Disiplin serta Profesional dalam Bekerja

Seorang yang dapat menjaga amanah, disiplin dan profesional dalam bekerja akan memberikan kontribusi yang signifikan. Untuk itulah As-Syahid Hasan Al-Banna mengungkapkan hal ini dalam kewajiban Al-Akh pada no. 17 dan 18.


1. Menjaga Amanah

Allah telah mewajibkan amanah dalam Al-Quran :
"sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…." (QS. An-Nisaa' : 58).

[1]Menjaga dan menepati amanah adalah kewajiban syariat. Terlebih lagi amanah yang diberikan adalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Yang dimaksud dengan amanah adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak megurangi hak orang lain.

Orang yang tidak amanah dalam bekerja menurut Rasul tergolong kedalam orang yang munafik (dalam Hadits sahihaini)

b)Profesionalisme dalam Kerja

Allah berfirman, "tiap-tiap orang berbuat menurut keadaanya (keahliannya) masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mngetahui siapa yang lebih benar (profesional) jalannya."(QS. Al-Isra'
: 84).


Sejarah Islam telah membuktikan bahwa sahabat-sahabat Rasululah berhasil dalam berdakwah dan bekerja tidak lepas pula dari keberjasilannya dalam bekerja. 9 dari 10 dari generasi pertama adalah para saudagar kaya. Profesionalisme yang ditunjukan oleh para saudagar Islam telah menjadi bukti bahwa tugas profesional kita akan mencapai cita-cita yang kita inginkan.


c). Disiplin

Disipln adalah kata kunci ketiga dalam keberhasilan sebuah kerja. Tanpa kedisiplinan tidak mungkin sebuah pekerjaan akan seleai dengan baik justru jika tidak disiplin maka amanah yang kita jalankan akan berhenti di tengah jalan. Contoh yang nyata adalah kurang disiplinnya sahabat saat perang Uhud, sehingga kekalahan justru melanda kaum muslimin. Padahal selama ini pasukan muslimin selalu menang dalam setiap pertempuran. Disiplin akan membuat hidup seseorang bermakna dan berguna.

Sebagai penutup saya ingin berpesan hendaklah kita dalam melakukan pekerjaan diniatkan untuk Allah SWT, jangan terlalu memperhatikan hasil, karena hasil itu mutlak kekuasaan Allah. Berusahalah dan senantiasa mengisi waktu dengan hal-hal posititif dan bermanfaat. Bukan bekerja keras karena belum tentu kerja keras itu menghasilkan hasil maksimum tetapi bekerjalah secara cerdas sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

PIHAK KAMI TIDAK BERTANGGUNGJAWAP DENGAN KOMEN YANG MENYALAHI UNDANG-UNDANG MALAYSIA

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails